Terdapat hal membanggakan dari tradisi pencak silat yaitu telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2019. Penobatan tersebut dilakukan di acara Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang berlangsung di Kolombia. Pencak silat sendiri telah diakui oleh Unesco dan menjadi Pencak silat terdiri atas 4 aspek dalam pengembangan ajarannya yang meliputi: aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga dan aspek seni (Notosoejitno, 1989:2). Dari keempat aspek tersebut aspek beladiri dan aspek olahraga lebih banyak mengalami cedera, hal ini disebabkan faktor kontak langsllng lebih banyak yang dilakukan oleh pesilat. Dalam praktiknya, pencak silat melibatkan teknik-teknik bela diri, gerakan tarian, olahraga, serta aspek-aspek filosofis dan budaya, Adjarian. Pencak silat memiliki banyak variasi dan aliran yang berbeda, yang dapat memiliki perbedaan dalam teknik, filosofi, dan tradisi. dan 2 Pekan Olahraga Pelajar Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika. Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu Aspek yang ketiga ini sudah pasti bahwa dalam pencak silat menekankan pada aspek bela diri, melatih kekuatan fisik, mengembangkan jurus-jurus pertahanan, bagaimana menyerang lawan, menagkisserangan, elakan, bantingan, guntingan dan sebagainya. Aspek ini berguna bagi pertahanan untuk menjaga diri sendiri atau pun pada saat bertanding di gelanggang. Hasilnya adalah (1) norma pencak silat yang secara konseptual ditemukan dalam sikap kinerja, gerak langkah, serangan, dan pertahanan (belaan), (2) gaya seni bela diri (aliran gaya) yang terdiri dari aspek mental-spiritual, bela diri, seni, dan olahraga, (3) seni dalam seni bela diri dibagi menjadi wiraga, wirama, dan wirasa serta peralatan seni gg8rV.

aspek dalam pencak silat