CandiPrambanan merupakan karya seni yang tercipta berdasarkan motivasi . answer choices komunikasi spiritual ekspresi estetis ekonomi Question 3 300 seconds Q. Pernyataan yang tepat mengenai media berkarya seni yaitu . answer choices media karya seni hanya digunakan pada penciptaan karya seni murni
11Latar Belakang Pemilihan Tema dan Jenis Karya. Latar belakang pada laporan proyek studi yang berjudul "Komponen Candi Borobudur sebagai Subjek dalam Karya Seni Gambar" ini terdiri atas pemilihan tema dan jenis karyanya. Pada subbab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai hal tersebut. 1.1.1 Pemilihan Tema.
Candiini dibentuk oleh para penganut agama Budha pada tahun 800 Masehi. Candi ini menceritakan perjalanan hidup Sang Budha dan ajarannya. Relief pada Candi ini juga menggambarkan perkembangan masyarakat di Jawa. Candi Borobudur merupakan karya seni yang tercipta berkat motivasi spiritual yaitu motivasi para penganut agama Budha Mahayana.
CandiBorobudur merupakan karya seni rupa yg tercipta berkat motivasi - 23118939 Marcelino9895 Marcelino9895 19.06.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Candi Borobudur merupakan karya seni rupa yg tercipta berkat motivasi 1 Tari zapin merupakan tari berpasangan? Jelaskan? lagu yang populer yang terkenal di Indonesia dapat dibagi
candiborobudur merupakan karya seni yang tercipta berkat motivasi; tempat wisata jogja terhits; wisata madiun caruban; cara check in di bandara dengan e-ticket; nomor telepon pantai tiga warna; objek wisata ngawi; candi borobudur dikenal sebagai tanda peradaban bangsa indonesia sebab
38/2021 ( X BOGA 4) UTS SENI BUDAYA SEMESTER GENAP 1/7 ( X BOGA 4) UTS SENI BUDAYA SEMESTER GENAP SOAL PILIHAN GANDA, PILIHLAH JAWABAN YANG TEPAT! NAMA * 1. Callysta Pramadhita KELAS / NO ABSEN * 2. X Boga 4/08 Pernyataan yang sesuai mengenai media berkarya seni adalah * (6 Points) 3. Media merupakan sarana untuk mewujudkan karya seni sebagai karya seni yang estetis Media merupakan
BthEI3. - Candi Borobudur merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Dengan tinggi lebih dari 35 meter dan luas mencapai meter persegi, Candi Borobudur menjadi monumen Buddha terbesar di dunia. Pada 1991, UNESCO bahkan telah menetapkan Candi Borobudur sebagai situs warisan Borobudur dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah yang menuntun manusia dari nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Sampai saat ini, Borobudur masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan dan menjadi tempat untuk memeringati Trisuci Waisak oleh umat Buddha dari seluruh penjuru dunia. Baca juga Siapakah Arsitek Candi Borobudur? Sejarah Candi Borobudur Menurut catatan sejarah, Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada masa Dinasti Syailendra, atau sekitar abad ke-8. Namun, belum diketahui secara pasti siapa yang membangun candi ini. Bahkan tahun pembangunan hingga latar belakangnya juga masih menjadi misteri. Kendati begitu, diperkirakan pembangunan Borobudur dilakukan oleh para penganut agama Buddha Mahayana. Jika dilihat dari besarnya ukuran hingga arsitekturnya yang unik, proses pembangunan Candi Borobudur memakan waktu hingga ratusan tahun. Diduga, Candi Borobudur didirikan secara bertahap dan baru selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga, sekitar tahun 820-840. Sedangkan peresmiannya dilakukan oleh oleh putri Samaratungga, yakni Pramodawardhani, yang menjadi permaisuri Rakai Pikatan. Akan tetapi, ada beberapa sejarawan yang menyebut bahwa pembangunan Borobudur sudah dimulai sejak Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Dinasti Sanjaya, tetapi baru selesai pada masa Dinasti Syailendra. Baca juga Dinasti yang Berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno Konon, di balik megahnya Candi Borobudur ada nama Gunadharma atau Gunadarma, seorang arsitek legendaris dari Afrika. Namun, tidak banyak diketahui juga tentang Gunadharma. Proses awal pembangunan Candi Borobudur dimulai dengan meratakan tanah dan memadatkannya dengan menggunakan batu untuk membentuk struktur piramida. Lalu, dibangunlah sebuah undakan persegi dan melingkar yang kemudian dilanjutkan dengan tahap penyelesaian, seperti pemasangan pagar, tangga, dan beberapa tambahan lainnya. Candi Borobudur dibangun dengan batu yang dipotong dan disusun secara rapi tanpa menggunakan mortar atau elemen untuk melengketkan batu. Ada sekitar lebih dari 1,6 juta balok batu andesit yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur. Setelah sempat terkubur lama, Candi Borobudur ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada 1814, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Sejak saat itu, Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran perbaikan kembali. Candi Borobudur juga kerap dijadikan sebagai obyek penelitian oleh para ahli, baik dari dalam maupun luar negeri. Baca juga Sejarah Berdirinya Candi Borobudur Arsitektur Candi Borobudur Kemegahan Candi Borobudur menjadi salah satu bukti kejayaan dan kehormatan Kerajaan Mataram Kuno. Sejarawan Belanda, Dr. Casparis, mengemukan bahwa Candi Borobudur pada hakikatnya merupakan gambaran secara visual filsafat agama Borobudur adalah hasil akulturasi kebudayaan Buddha dengan kebudayaan asli Indonesia. Kebudayaan indonesia tampak dari bentuk bangunannya yang berupa punden berundak. Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari sembilan tingkatan, yang semakin tinggi semakin mengecil, dengan empat tangga pada setiap arah mata angin. Enam tingkat di bagian bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkatan atas berbentuk lingkaran yang dihiasi sejumlah stupa, di mana tingkat paling atas terdapat stupa induk yang besar dan berfungsi sebagai puncak bangunan. Baca juga Ciri-ciri Candi Langgam Jawa Tengah TROPENMUSEUM Relief Karmawibhangga pada Candi Borobudur Setiap tingkatan konon melambangkan tahapan kehidupan manusia. Dalam ajaran Buddha, disebutkan bahwa setiap orang yang ingin mencapai puncak harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Struktur bangunan Candi Borobudur yang berundak diyakini menggambarkan alam semesta yang terbagi ke dalam tiga zona, yaitu Kamadhatu bagian paling bawah yang berarti alam bawah, perilaku manusia terkait keinginan duniawi Rupadhatu bagian tengah candi yang melambangkan alam peralihan, yang berarti perilaku manusia yang mulai meninggalkan keinginan duniawi Arupadhatu bagian paling atas candi yang berarti alam tertinggi atau rumah Tuhan Baca juga Relief Candi Borobudur Susunan dan Maknanya Relief Candi Borobudur Candi Borobudur dihiasi dengan relief dan 504 patung Buddha. Konon, relief yang ada apabila dibentangkan maka panjangnya diperkirakan mencapai 6 kilometer. Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi relief Candi Candi Borobudur merupakan relief paling lengkap dengan nilai seni tidak tertandingi dan menceritakan suatu peristiwa. Dari panel relief yang ada di Borobudur, dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni panel naratif dan dekoratif. Sebanyak panel naratif tersusun dalam sebelas baris yang mengelilingi monumen dengan total panjang lebih dari meter. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam. Sedangkan panel dekoratif juga disusun dalam barisan, tetapi dianggap sebagai relief individu. Relief-relief tersebut terdapat di hampir semua tingkatan dinding candi, kecuali pada arupadhatu. Baca juga Perbedaan Candi Hindu dan Buddha Relief pada bagian dasar dinding candi mengisahkan tentang Karmawibhangga, yang menceritakan tentang kehidupan, perilaku, serta lingkungan manusia. Lalu, pada relief Jakata yang ada pada bagian atas candi menceritakan tentang kehidupan Buddha yang sebelumnya menjadi dewa, manusia dengan beragam profesi, dan hewan. KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT Tiket masuk Borobudur saat ini ditetapkan sebesar Rp sementara harga tiket masuk Candi borobudur atau tiket Borobudur untuk anak adalah Rp ada 120 relief pada dinding pertama candi, Lalutavistara, yang menggambarkan tentang kehidupan Pangeran Siddharta sejak lahir hingga masa pencerahan. Mitos Kunto Bimo Masyarakat di sekitar Candi Borobudur meyakini sebuah mitos, yang paling terkenal adalah mitos Kunto Bimo. Konon, siapa saja yang merogoh stupa berongga di pelataran candi paling atas dan dapat menyentuh bagian tertentu dari tubuh arca Kunto Bimo di dalamnya, akan mendapat keuntungan dan apa pun yang diinginkan akan terkabul. Ada yang menyebutkan pria harus menyentuh bagian jari manis atau jari kelingking dari arca Buddha yang ada di dalam stupa. Sedangkan perempuan harus memegang bagian telapak kaki, tumit, atau ibu jari kaki. Baca juga Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri di Gunungkidul Berdasarkan catatan sejarah, istilah Kunto Bimo berasal dari kata kunto, yang dalam bahasa Jawa berarti mengira-ngira atau permintaan-mendapatkan, dan bimo berarti pantang menyerah. Dengan demikian, Kunto Bimo berarti permintaan pantang menyerah dan mengira-mengira bisa memperoleh hasilnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Foto pertama Candi Borobudur setelah dibersihkan dari tanaman yang tumbuh pada tubuh candi. Foto ini diambil Isidore van Kinsbergen pada 1873. Di stupa utama, nampak bendera Belanda berkibar. Isidore van Kinsbergen/Wikipedia. Tiga belas abad yang lalu, arsitek Candi Borobudur mempunyai ambisi besar untuk menyulap bukit setinggi 30 meter menjadi sebuah candi yang berbeda dari candi-candi pada umumnya. Konstruksi ini rupanya cukup berisiko sehingga harus mengorbankan relief-relief di kaki candinya. Candi Borobudur telah menarik perhatian para peneliti Belanda. Salah satunya Jan Willem Ijzerman, ketua Archaelogische Vereeniging di Yogyakarta. Ketika melakukan penelitian, secara tak sengaja Ijzerman menemukan sejumlah relief di kaki candi pada 1885. Ia tertutup struktur batu selasar dan tangga. Dengan hati-hati pada 1890-1891, kaki Candi Borobudur pun dibongkar. Struktur batuan penyusun selasar yang menutup relief dibongkar secara bergantian, sebelum disusun kembali seperti semula. Ini untuk keperluan dokumentasi oleh Kassian Cephas, seorang fotografer pribumi Jawa. Baca juga Meledakkan Borobudur Tak bisa dipastikan alasan relief-relief yang memuat adegan dan ajaran hukum karma itu ditutup. Pasalnya, tak ada prasasti maupun catatan Belanda yang bisa menjelaskannya. “Apakah penambahan bagian kaki ini dilakukan pada masa generasi yang sama, atau pada generasi berikutnya? Kita belum tahu pasti,” ujar Marsis Sutopo, kepala Balai Konservasi Borobudur, melalui surel. Ada dua pendapat yang berkembang. Pertama, bagian kaki candi sengaja ditutup karena relief-relief yang kemudian dikenal sebagai relief Karmawibhangga itu terlalu vulgar. Relief itu dianggap memuat contoh perbuatan buruk manusia. Namun, pendapat ini sangat lemah. Relief Karmawibhangga justru memuat ajaran agama Buddha yang harus diketahui masyarakat. Kedua, terkait pertimbangan konstruksi, yakni rawan longsor. Struktur tambahan ini bisa jadi difungsikan untuk melindungi candi dari gempa atau mencegah candi mengalami pergeseran. Penambahan dinding pada dasar candi dilakukan agar konstruksi candi semakin kokoh. “Menurut penelitian, setidaknya Borobudur dibangun melalui empat tahap, dengan dua kali pembangunan tambahan bagian kaki. Makanya sekarang kita lihat bagian kaki tambahan candi terdiri dari dua lantai,” ujar Marsis. Teknik sambungan Candi Borobudur. 1. Sambungan batu dengan tipe ekor burung. Dok. BKPB. Dibangun di Bukit Penuh Risiko Bisa dimengerti mengapa pada akhirnya Candi Borobudur membutuhkan semacam struktur pengunci di bagian kakinya. Pasalnya, candi megah ini didirikan di atas sebuah bukit. Ia berupa tumpukan batu yang diletakkan membungkus bukit. Jadi, gundukan tanah bukit merupakan intinya. Artinya, bangunan ini bukanlah tumpukan batuan yang masif. Menurut Noerhadi Magetsari, Guru Besar Arkeologi dari Universitas Indonesia, dalam “Candi Borobudur dan Rekonstruksi Pendiriannya” termuat di 200 Tahun Penemuan Candi Borobudur, karena memanfaatkan sebuah bukit alami, pada saat membangun candi ternyata ditemukan bagian-bagian bukit yang cekung dan tidak rata permukaannya. Karenanya, bagian yang cekung itu harus ditimbun dengan tanah agar mendapat bentuk yang sesuai keinginan. Ini adalah pekerjaan tambahan yang entah dibutuhkan berapa banyak tanah untuk menimbunnya. Pun tak terbayangkan juga berapa banyak tenaga pikul yang dikerahkan untuk mengerjakannya. “Kita hanya dapat membayangkan berapa besar kesukaran yang harus ditanggulangi, mengingat bahwa bagian-bagian bukit yang harus ditimbun itu berada di bagian atas,” ujar Noerhadi. Menurut Noerhadi, bagian bukit yang ditimbun itu di kemudian hari menimbulkan kerusakan sisi candi yang dibangun di atasnya. Masalahnya ternyata, timbunan tanah itu longsor sehingga bagian candi di atasnya melesak. Pada pemugaran yang kedua, timbunan tanah itu diganti dengan struktur beton. Teknik sambungan Candi Borobudur. 2. Sambungan batu dengan tipe takikan. Dok. BKPB. Dengan segala pertimbangan risiko itu, tentunya pilihan para arsitek untuk memanfaatkan bentuk asli bukit bukannya tanpa alasan. Bukit Borobudur yang terpilih untuk dijadikan pondasi candi bukan sembarang bukit. Ia adalah bukit yang menurut kepercayaan setempat dianggap suci. “Apabila kita mengacu pada sejarah bangunan keagamaan di Eropa, telah menjadi kelaziman dalam mendirikan bangunan keagamaan memanfaatkan bangunan suci dari kepercayaan sebelumnya,” Noerhadi. Dari sejarah bangunan keagamaan di Nusantara, tradisi untuk membangun bukit menjadi bangunan berundak telah lama dikenal. Di era sebelum Candi Borobudur, ada Punden Lulumpang di daerah Garut. Di era sesudah Borobudur, ada bangunan suci dari abad ke-15 yang berada di lereng Gunung Penanggungan. “Atas dasar ini, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa Bukit Borobudur pada awalnya memang merupakan sebuah bangunan berundak, walaupun secara arkeologis belum dapat dibuktikan,” jelas Noerhadi. Teknik sambungan Candi Borobudur. 3. Sambungan dengan tipe alur dan lidah. Dok. BKPB. Tanpa Semen, Tanpa Putih Telur Lucunya, masih banyak orang yang percaya batuan candi direkatkan dengan putih telur ayam. Agus Aris Munandar, arkeolog Universitas Indonesia, melihat ini berawal dari kebiasaan masyarakat merekatkan kaca patri dengan putih telur ayam. Nyatanya, bahan perekat pada candi tak pernah ditemukan. Untuk candi berbahan bata, “perekat” dihasilkan dari rontokkan bata yang saling digesekkan lalu diberi air. Sementara pada candi berbahan batu, “perekatan” dilakukan dengan teknik sambung. Batu dipahat sedemikian rupa agar antar batu bisa saling mengisi dan mengunci. Dalam Kearsitekturan Candi Borobudur, yang disusun Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, dijelaskan kalau pada Candi Borobudur batuan andesit ditata dengan pola susun batu arah horizontal. Jenis sambungan batu yang ada pada Candi Borobudur ada empat. Pertama, sambungan batu dengan bentuk seperti ekor burung. Sambungan tipe ini dijumpai hampir pada setiap sambungan batu di dinding. Kedua, sambungan batu dengan tipe takikan. Jenis ini banyak terdapat pada bagian hiasan kepala kala, relung, dan gapura. Ketiga, sambungan dengan tipe alur dan lidah. Ini terdapat pada pagar selasar dan batu ornamen Makara di kanan dan kiri tangga dan selasar. Keempat, sambungan batu dengan tipe purus dan lubang. Ini banyak terdapat pada batu antefik, yaitu hiasan di luar candi yang berbentuk segitiga meruncing. Tipe sambungan ini juga dipakai pada kemuncak pagar langkan. “Makanya kalau ada gempa nggak mudah rusak,” jelas Agus. Baca juga Daoed Joesoef dan Borobudur Teknik sambungan Candi Borobudur. 4. Sambungan batu dengan tipe purus dan lubang. Dok. BKPB Sementara untuk menutup Bukit Borobudur, diperlukan batuan andesit berbentuk balok sebanyak m3. Batuan andesit adalah bahan bangunan yang umum dijumpai pada candi di wilayah Jawa Tengah. Batuan andesit itu harus terlebih dahulu ditambang. Namun, menurut Noerhadi, penambangan tidak dilakukan di sekitar Bukit Borobudur karena di sana tak bisa ditemukan sumber batu yang diperlukan. Di lokasi penambangan, para ahli pahat membuat balok-balok batu. “Entah berapa lama yang mereka perlukan guna menghasilkan m3 balok batu, mengingat pemahatan hanya dilakukan dengan mempergunakan pahat dan palu,” jelas Noerhadi. Baca juga Kisah Mistis Candi Borobudur Setelah pemahatan selesai balok-balok batu itu dipikul ke kaki bukit. Berkaca dari pengalaman pemugaran Candi Borobudur yang kedua, yaitu pada 1973-1983, untuk memindahkan sebuah balok batu diperlukan empat orang untuk memikulnya. Sampai di kaki bukit, balok-balok batu itu masih harus dipikul lagi ke atas bukit untuk diserahkan kepada para ahli bangunan. “Marilah tidak kita bayangkan bahwa selama proses pembangunan ini berlangsung tidak ada di antara mereka yang tewas akibat terpeleset dan kemudian jatuh dan tertimpa batu yang dipikulnya,” lanjut Noerhadi. Balok-balok batu itu lalu “ditempel” di sekeliling bukit hingga seluruhnya tertutup susunan balok yang membentuk bangunan berundak segi delapan. Puncaknya, di ketinggian 30 meter, dipasang sebuah stupa. “Sampai di sini membayangkan pun saya tidak mampu bagaimana mereka dapat melaksanakannya,” lanjut Noerhadi.
- Candi Borobudur memiliki relief-relief indah dan penuh makna. Relief yangterdapat di Candi Borobudur menggambarkan ajaran kehidupan Sang Buddha Gautama. Relief-relief tersebut menggambarkan suasana alam yang permai, perahu bercadik, bangunantradisional nusantara, dan lain di yakini memiliki relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Relief-relief tersebut terdapat di hampir semua tingkatan dinding, kecuali merupakan tingkatan yang paling atas yang menggambarkan kehidupan religiusdan spiritual tertinggi. Kehidupan religius yang mengagungkan perdamaian penuh keselamatan jiwa. Dua tingkatan sebelumnya, yaitu Kamadhatu kaki candi. Pada tingkatan ini digambarkankehidupan manusia penuh keburukan, nafsu, dan bergelimpang juga Jataka Mala, Kisah Kehidupan yang Tergambar di Relief Candi Borobudur Pada tingkatan di atasnya disebut Rupadhatu atau bagian tengah. Bagian ini melambangkankehidupan manusia yang telah terbebas dari hawa nafsu namun masih terikat denganhal-hal yang bersifat duniawi. Bagian Rupadhatu terdapat 4 undak teras berbentuk persegi yang dindingnya dihiasi relief. Sedangkan, tingkatan teratas adalah Arupadhatu yang melambangkan kehidupan religius. Tingkatan ini menggambarkan kehidupan Sang Budha yang telah mencapai kesempurnaan karena berani meninggalkan kehidupan duniawi. Pada bagian ini tidak dihiasi relief. Pahatan relief Candi Borobudur termasuk ke dalam jenis seni rupa murni, yang artinya tercipta untuk dinikmati keindahan dan keunikkannya saja. UNSPLASH/BILL FAIRS Ilustrasi Relief Candi Borobudur
SEJARAH - Sejarah Candi Borobudur, diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atau tahun yang lalu, pada masa kejayaan Dinasti Syailendra. Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kota Surakarta, pembangunan candi diperkirakan memakan waktu 75 tahun dan berhasil diselesaikan pada masa Pemerintahan Samaratungga pada tahun 825 Masehi. Setelah beberapa abad keberadaan Borobudur sempat tak tampak karena tertutup abu vulkanik letusan Gunung Merapi. Pada 1814, Sir Thomas Stamford Raffles akhirnya menemukan keberadaan Candi Borobudur. Dikutip dari Raffles yang memiliki minat besar pada peninggalan kuno masa lalu menunjuk Cornelius, perwira Belanda yang berpengalaman dalam peninggalan kuno di Jawa, untuk membersihkan, memunculkan kembali Candi Borobudur yang ketika itu menyerupai sebuah bukit yang tertutup semak belukar dan pohon-pohon. Pembersihan dan pembenahan kemudian dilanjutkan oleh Residen Kedu Hartmann sampai dengan tahun 1835. Di era Hartmann itulah, Pemerintah Hindia Belanda melakukan promosi dan publikasi sehingga nama Candi Borobudur mulai terangkat di mata dunia. Banyak orang, dari berbagai kalangan, mulai melihat dan menilai candi tersebut. Baca Juga Mengunjungi Candi Borobudur secara virtual di acara Hari Warisan Dunia Bentuk dan makna Candi Borobudur Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah candi agama Buddha yang dibangun di kawasan perbukitan. Mengacu pada konsep kosmologi Buddhis, Candi Borobudur diibaratkan sebagai Meru atau gunung yang menjadi penghubung antara surga dan dunia. Gunung ini berdiri di lokasi yang dikelilingi oleh gunung-gunung, laut, dan sungai-sungai besar. Dengan pertimbangan itulah, Candi Borobudur dibangun di lokasinya saat ini, dengan posisi dikelilingi bukit, gunung, dan pegunungan, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, Sindoro, Tidar, dan Pegunungan Menoreh. Di kawasan tersebut juga mengalir air dari sungai-sungai besar, seperti Sungai Elo, Progo, Sileng, dan danau purba Borobudur. Borobudur adalah candi Budha terbesar pada masa abad ke-19, memiliki luas kira-kira 123 x 123 meter. Baca Juga Setelah TMII, pemerintah bakal kelola dua aset Keluarga Cendana ini Berbentuk seperti piramida dengan tinggi kira-kira 29 meter dan terdiri lebih dari 500 patung Budha dan tersusun lebih dari 2 juta batu. Di lihat dari atas, Candi Borobudur terlihat berbentuk mandala raksasa, secara simbolis menggambarkan perjalanan manusia dari samsara menuju nirwana. Relief Candi Borobudur secara sempurna merefleksikan inti ajaran Budha, di mana dunia dibagi menjadi 3 tingkatan hidup yaitu Kamadhatu dunia keinginan, Rupadhatu dunia nyata, dan Arupadhatu dunia roh. Tingkat paling bawah, Kamadhatu, terdiri dari 160 relief yang menggambarkan Karmawibhangga Sutra, hukum sebab akibat, ilustrasi tingkah laku manusia. Pada tingkat kedua, berisi relief patung-patung Budha, menggambarkan bahwa manusia dibebaskan dari hal-hal duniawi. Tingkat terakhir adalah Arupadhatu menggambarkan tempat tinggal dewa. Selanjutnya Inilah 5 wisata museum di Kota Solo yang menarik untuk dikunjungi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tag unlisted Jangan Lewatkan Candi Borobudur candi borobudur agama candi borobudur terletak di sejarah candi borobudur
– Berikut adalah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Seni Budaya Tentang Eksplorasi Karya Seni Nusantara yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Dengan adanya soal latihan ini semoga bisa sebagai bahan pembelajaran dan latihan sebelum menghadapi ujian. 1. Pernyataan yang sesuai mengenai media berkarya seni adalah …. A. Media merupakan saran untuk mewujudkan karya seni sebagai karya seni yang estetis B. Media merupakan sarana untuk memperkenalkan karya seni kepada masyarakat luar C. Media berkarya seni hanya digunakan pada penciptaan karya seni murni D. Melalui media, karya seni yang bersifat abstrak dapat tercipta E. Media meliputi bahan, peralatan, dan teknik * 2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut 1 Nilai bentuk dan nilai isi sangat mempengaruhi keindahan karya seni 2 Seni murni tidak hanya berfokus pada nilai estetis, tetapi juga fungsi 3 Keindahan karya seni akan membawa kebahagiaan bagi orang yang menghayatinya 4 Nilai bentuk visual yang indah harus mengandung prinsip proporsi, keselarasan, keharmonisan, keseimbangan, irama, dan prinsip kesatuan 5 Nilai isi dapat ditemukan apabila sebuah karya seni mengandung nilai estetis yang tinggi Pernyataan yang sesuai mengenai konsep keindahan pada suatu karya seni ditandai oleh nomor …. A. 1,2, dan 3 B. 1,3, dan 4 * C. 1,4, dan 5 D. 2,3, dan 4 E. 2,3, dan 5 3. Informasi yang sesuai mengenai kaitan antara bentuk dan makna adalah …. A. Makna bertujuan mengungkapkan suatu bentuk karya seni B. Tanpa bentuk, makna suaru karya akan senantiasa bersifat kekal dan sulit untuk diubah C. Tanpa ada muatan bentuk yang ingin disampaikan, makna akan terkesan kosong, hampa, dan menjadi tidak indah D. Tanpa ada muatan makna yang ingin disampaikan, bentuk akan terkesan kosong, hampa, dan menjadi tidak indah * E. Bentuk merupakan wujud visual, sedangkan makna merupakan wujud nonvisual yang salin terpisah satu sama lain 4. Sebuah cara yang lazim digunakan oleh banyak orang dalam menciptakan suatu karya merupakan pengertian dari teknik …. A. Konvensional * B. Kontemporer C. Personal D. Terapan E. Khusus 5. Contoh teknik berkarya yang digunakan dalam bidang seni lukis adalah …. A. Fresco, tempera schillderen, modelling, dan assemblage B. Aquarellen, modelling, collage, dan decalomania C. Grattage, frottage, decalomania, dan modelling D. Aquarellen, frottage, decalomania, dan sgraffito * E. Collage, fresco, gouache, dan modelling 6. Pembuatan desain pakaian dengan teknik sablon merupakan contoh terobosan yang dilakukan seniman untuk tujuan …. A. Artistik * B. Estetika C. Spiritual D. Fungsional E. Konvensional 7. Informasi yang sesuai mengenai metode intuitif adalah …. A. Metode intuitif memerlukan sketsa dan rancangan pembuatan yang teratur dan sistematis B. Metode intuitif tidak memungkinkan adanya eksplorasi dan inovasi penciptaan karya C. Metode intuitif sangat bergantung pada intuisi pencipta karya seni yang hendak dibuat * D. Metode intuitif banyak digunakan seniman dalam menciptakan karya seni terapan E. Metode intuitif melalui perencanaan yang matang dan terukur 8. Contoh pengunaan metode ilmiah dapat ditemukan dalam penciptaan …. A. Kerajinan * B. Lukisan C. Patung D. Tarian E. Lagu 9. Pencarian ide dengan menelusuri berbagai sumber, seperti media cetak dan internet, dilakukan pada tahap …. A. Inovasi B. Proyeksi C. Eksplorasi * D. Perwujudan E. Perancangan 10. Pembuatan sketsa kasar dan sketsa final dilakukan pada tahap …. A. Inovasi B. Proyeksi C. Eksplorasi D. Perwujudan E. Perancangan * BACA JUGA Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Seni Budaya Tentang Apresiasi Keindahan Seni Rupa Mancanegara 11. Tujuan dari adanya langkah realisasi rancangan adalah …. A. Mendapatkan data, alat dan bahan, teknik, bentuk dan unsur estetis, serta unsur ekstrinsik B. Menuangkan hasil analisis dalam bentuk visual dan dua dimensi berbentuk gambar C. Mewujudkan rancangan dalam bentuk model awal atau prototipe * D. Mewujudkan prototipe ke dalam bentuk karya nyata E. Menggali berbagai sumber referensi dan informasi 12. Alasan orisinalitas menjadi hal yang penting dalam kegiatan berkarya seni adalah …. A. Menambah nilai jual atau nilai ekonomi suatu karya B. Kesulitan untuk menghadirkan karya baru di tengah masyarakat C. Menyangkut pengalaman seniman dalam penciptaan suatu karya * D. Bersumber pada keinginan untuk tidak mengikuti arus ketika berkarya E. Berkaitan erat dengan teknik menarik perhatian masyarakat atas suatu karya 13. Dorongan yang muncul dalam diri seniman untuk menyampaikan pesan dan maksud tersirat kepada masyarakat melalui karya seni yang diciptakannya dikenal dengan istilah motivasi …. A. Estetis B. Praktis C. Ekspresi D. Spiritual E. Komunikasi * 14. Candi Borobudur merupakan karya seni yang tercipta berkat motivasi …. A. Estetis B. Ekspresi C. Spiritual * D. Ekonomi E. Komunikasi 15. Contoh karya yang tercipta sebagai penggabungan antara motivasi ekonomi dan motivasi praktis adalah …. A. Perhiasan perak B. Lukisan abstrak * C. Tugu peringatan D. Rumah ibadah E. Syair lagu 16. Karya lukisan yang berjudul “Two Figures in a Landscape” merupakan hasil karya …. A. Jackson pollock B. Arshile groky C. Adolph gottlieb D. Richar pousette-dart E. Willem de kooning * 17. Tahap mewujudkan sketsa final menjadi prototipe/model awal yang mewakili semua elemen dalam sketsa final terjadi pada tahap …. A. Inovasi B. Proyeksi C. Eksplorasi D. Perwujudan * E. Perancangan 18. Menurut SP. Gustami ada berapa langkah untuk berkarya seni menggunakan metode ilmiah …. A. 5 B. 6 C. 4 D. 3 * E. 2 19. Langkah yang dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan serta penggalian berbagai sumber referensi dan informasi merupakan langkah …. A. Pemilihan landasan teori B. Langkan pengembaraan jiwa * C. Perancangan D. Evaluasi E. Realisasi rancangan 20. Willem de kooning lahir di negara …. A. Amerika serikat B. Perancis C. Jerman D. Italia E. Belanda * BACA JUGA Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Seni Budaya Tentang Apresiasi Seni Budaya Nusantara 21. Tahap penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kualitas karya merupakan langkah …. A. Pemilihan landasan teori B. Langkan pengembaraan jiwa C. Perancangan D. Evaluasi * E. Realisasi rancangan 22. Pelukis yang mengusung gaya abstrak ekspresionisme adalah …. A. Jackson pollock B. Arshile groky C. Adolph gottlieb D. Richar pousette-dart E. Willem de kooning * 23. Willem de kooneng lahir pada tanggal …. A. 24 April 1997 B. 24 Mei 1904 C. 19 Maret 1997 D. 24 April 1904 * E. 24 Maret 1904 24. Sketsa ini umumnya berbentuk gambar yang mendetail dan terperinci …. A. Sketsa final * B. Sketsa kasar C. Sketsa abstrak D. Sketsa cepat E. Studi sketsa 25. Pada tahun berapa willem de kooning hijrah ke amerika serikat …. A. 1924 B. 1927 * C. 1928 D. 1929 E. 1930 26. Dorongan yang muncul dalam diri seniman untuk menciptakan karya sebagai wujud ekspresi diri merupakan motivasi …. A. Ekonomi B. Praktis C. Ekspresi * D. Komunikasi E. Estetis 27. Dorongan dan keinginan untuk menciptakan suatu karya seni yang indah secara otonom atau tidak dikaitkan dengan aspek kehidupan lainnya merupakan motivasi …. A. Estetis * B. Komunikasi C. Spiritual D. Ekonomi E. Praktis 28. Dorongan dari dalam diri seniman untuk menciptakan karya seni yang tidak hanya indah, tetapi juga berniali guna tinggi merupakan motivasi …. A. Komunikasi B. Estetis C. Spiritual D. Praktis * E. Ekspresi 29. Dorongan untuk menciptakan karya seni yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan motivasi …. A. Spiritual B. Ekspresi C. Ekonomi * D. Sosial E. Spiritual 30. Dorongan untuk menempatkan karya seni sebagai sarana atau alat untuk memperbaiki tatanan atau nilai-nilai yang melenceng dalam kehidupan bermasyarakat merupakan motivasi …. A. Sosial * B. Ekspresi C. Ekonomi D. Spiritual E. Komunikasi Itu lah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Seni Budaya Tentang Eksplorasi Karya Seni Nusantara semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan latihan untuk mengasah materi lebih dalam. Semoga bermanfaat.
candi borobudur merupakan karya seni yang tercipta berkat motivasi